Jumat, 10 Januari 2014

NAME TAG TANAMAN untuk menandai semaian tanaman

Akhir-akhir ini hasrat berkebun makin menjadi aja. Aneka macam benih taneman menumpuk di container, sebagian beli sebagian lagi hasil tukeran sama temen sehobby. Tapi nggak semua tukeran ding,kadang ada yang ngasih juga..hehhehehe.
Cuaca pun kayaknya mulai mendukung buat berkebun,kadang hujan kadang terang benderang. Jadi nggak kuatir tanaman yang dah besar kekeringan,tapi juga nggak takut kebanjiran soalnya matahari mulai bersinar teraaaaannng banget. Yuk deh,mumpung kadang waktu disela-sela jam tidurnya Bi-el® bisa buat menyemai benih sayur dan herbs. 
Cuman yang jadi pikiran dari sekian banyak semaian itu,kayaknya bakalan susah deh nginget yang ini tanaman apa dan yang itu tanaman apa. Apalagi klo container/pot semainya serupa semua,hihihihi..yang ada tinggal pasrah nunggu si tanaman gede dan ngeluarin daunnya. Itu pun dari daun kadang nggak yakin sama tanamannya,dan akhirnya harus nunggu sampai si tanaman berbuah. Hahahahaha,percayaaaaaa...sering kok kejadian. Ada sih yang jual tag label tanaman yang bagus,anti air dan tahan lama. Tapi mahaaalll dan harus pesen karena sellernya ada di luar kota :( 
Dulu sih pernah pake batang es krim, lumayan lah murah dan gampang dicari. Tapi baru aja dipasang tag batang es krimnya,langsung luntur tulisannya kena siraman air. Akhirnya malah nggak kebaca sama sekali. Dan sebelnya batang es krim cepet berjamur dan busuk :( :( 
Dan akhirnya saya nyoba pakai sendok plastik, terinspirasi setelah liat fotonya mbak poppy *eh,itu mah nyontek...bukan inspirasi :p*. Hahahahaha,biarin deh nyontek...yang penting terselesaikan masalah name tagnya.  Selain murah harganya Rp5000-Rp8000 dapet 100biji, tulisan di sendok plastik nggak mudah luntur klo kesiram air. Dan jelas awetnya :D Malah kadang satu sendok saya pakai berulang kali,tinggal hapus aja tulisannya pakai bensin/minyak tanah. Trus cuci dan taraaaaa...siap dipakai ulang.

Jumat, 27 Desember 2013

siomay ikan tenggiri

Semalem Bi-el® panas badannya,tapi nggak pilek nggak batuk. Belum ketauan kenapa bisa panas :( Apa karena sorenya main hujan-hujanan? Entahlah... Yang pasti pagi ini nggak mau makan,tapi tetep request siomay buat cemilannya. Okelaaaaahhh,demi anak tersayang bundani terjun dapur lagi bikinin siomay. Pas bahan-bahan juga ada,cuman kudu ke pasar dulu beli ikan tenggiri.
Resepnya: bahan: 250 gram ikan tenggiri giling halus tepung sagu tani 5sdm telur 1 butir daun bawang iris halus labu siam kukus Bumbu: bawang putih merica pala gula garam caranya: 1. Haluskan bumbu dan tumis sampai harum 2. campurkan dengan ikan tenggiri,telur,labu siam,dan daun bawang. Uleni sampai rata. tabahkan tepung sagu tani,uleni sampai rata. 3. Panaskan air di dandang,alasi dengan daun pisang 4. Bentuk adonan menjadi bulat dengan menggunakan sendok di atas dandang. Kukus adonan siomay selama 20menit diatas ap kecil sampai matang. 5. Sajikan dengan siraman bumbu kacang,kecap,dan saus sesuai selera. Bahan bumbu kacang: 250 gram kacang tanah,goreng cabai merah bawang merah bawang putih gula merah garam air hangat minyak goreng untuk menumis Goreng bawang merah,bawang putih,dan cabe sampai wangi. Haluskan bersama kacang tanah goreng dan sedikit air hangat. Tambahkan gula merah dan garam. Masak diatas api sedang,sampai air menyusut dan bumbu kacang berminyak.

menanam mint dengan stek batang

Awalnya karena ingin mempunyai pojok herbs di teras rumah,herbs yang bisa dipakai untuk masak dan garnish masakan. Beberapa herbs mulai aku semai,dari basil,oregano,thyme,kemangi,dan mint
Sambil menunggu semaian mulai bangkit alias sprout,aku cari-cari info dari internet tentang perawatan tanaman herbs nantinya. Nggak sengaja ketemu informasi kalau mint termasuk tanaman yang gampang tumbuh,bahkan dari sebatang mint tanpa akar pun bisa jadi satu pot tanaman mint dalam beberapa minggu. 
Agak nggak percaya juga sih dengan informasi-informasi itu,hawong aku dah beberapa kali nyoba nanam mint dari batang yang beli di supermarket....daaaann olwes selalu berakhir dengan mati kering,hahahahaha. Penasaran aku coba nanya dengan temen-temen di grup , akhirnya dapet tips supaya sukses menanam stek mint. Hhmmmm,jadi tertarik buat nyoba nyetek minta lagi. Moga-moga kali ini bisa sukses tumbuh subur, Bismillah. 
Pas belanja awal bulan ini dengan semangat aku langsung ke area sayur dan buah,berharap masih ada mint di rak-rak sayuran. Dulu juga beberapa kali nyari mint di supermarket ini,kadang ada kadang kosong stoknya. Itulah kenapa aku pengen nanem pohon mint,biar bisa metik daun mint seger kalau lagi perlu. Daun mint ini juga nggak tahan lama kalau sudah dipetik,dalam kulkas hanya bisa bertahan 3-4hari selanjutnya layu dan membusuk. Yeaaayyy,masih ada beberapa ikat mint di sela-sela tumpukan sayur. Kondisinya juga masih segar,batangnya besar-besar dan ada sedikit sisa akar. Meski ada beberapa ikat,aku nyoba nahan diri buat ambil satu ikat saja. Hahahahaha,klo nurutin pengen sih maunya aku borong semua. Tapi nggak lah,buat percobaan cukup satu ikat saja dulu. Toh satu ikatnya gedeeeeee,ada banyak batang mint. Seikatnya sebetulnya murah,hanya Rp3500an. Tapi kadang pemakain daun mint nggak banyak,paling hanya beberapa helai. Sisanya kadang layu dan kebuang. Boros jadinya kan? 
Selesai belanja sampai di rumah sebenarnya sudah malam,tapi aku sempetin misahin ikatan mint itu jadi 4 ikat. Batang mint itu aku pilah-pilah dari yang batangnya besar kuat dan ada sedikit akar,sampai yang batangnya kecil. Setiap ikatan aku taruh di toples yang berisi air. Idealnya sih satu batang untuk setiap toples,tapi karena kefefets bangets nggak ada banyak toples dan ditambah nguantuuuk plus males juga---glek!--ya jadinya dalam satu toples ada sekitar 10-15batang.
Hari pertama, daun mulai mengering. Di toples yang isinya batang yang besar, daun yang rontok nggak sebegitu banyak dibanding toples yang isinya batang-batang kecil. Hari kedua,batang-batang yang kecil mulai mengering bagian atasnya,tapi busuk bagian bawah yang kerendem air. Hari ketiga,menyedihkan...hiksss,yg batang kecil rata-rata busuk. Yang batang besar bagian pucuknya mengering :'( Hari keempat kelima...stagnan,tapi air di toples tetep aku ganti tiap hari. Hari keenam ketujuh...yiipppeee,daun masih rontok mengering tapi sudah keliatan tumbuh daun-daun mungil,akar juga mulai keliatan keluar
Besoknya aku coba buat tanam langsung di tanah batang mint yang sudah keluar akarnya. Setelah itu pot yang berisi mint tadi aku taruh di teras supaya nggak terkena sinar matahari langsung. Setiap hari disiram sedikit dengan air cucian beras
Daaaaaannnn...ternyata memang nggak sulit menanam mint dari stek batang setelah beberapa minggu dari beli seikat mint.....traraarara,jadi berpot-pot mint di teras rumah sekarang