Jumat, 27 Desember 2013

menanam mint dengan stek batang

Awalnya karena ingin mempunyai pojok herbs di teras rumah,herbs yang bisa dipakai untuk masak dan garnish masakan. Beberapa herbs mulai aku semai,dari basil,oregano,thyme,kemangi,dan mint
Sambil menunggu semaian mulai bangkit alias sprout,aku cari-cari info dari internet tentang perawatan tanaman herbs nantinya. Nggak sengaja ketemu informasi kalau mint termasuk tanaman yang gampang tumbuh,bahkan dari sebatang mint tanpa akar pun bisa jadi satu pot tanaman mint dalam beberapa minggu. 
Agak nggak percaya juga sih dengan informasi-informasi itu,hawong aku dah beberapa kali nyoba nanam mint dari batang yang beli di supermarket....daaaann olwes selalu berakhir dengan mati kering,hahahahaha. Penasaran aku coba nanya dengan temen-temen di grup , akhirnya dapet tips supaya sukses menanam stek mint. Hhmmmm,jadi tertarik buat nyoba nyetek minta lagi. Moga-moga kali ini bisa sukses tumbuh subur, Bismillah. 
Pas belanja awal bulan ini dengan semangat aku langsung ke area sayur dan buah,berharap masih ada mint di rak-rak sayuran. Dulu juga beberapa kali nyari mint di supermarket ini,kadang ada kadang kosong stoknya. Itulah kenapa aku pengen nanem pohon mint,biar bisa metik daun mint seger kalau lagi perlu. Daun mint ini juga nggak tahan lama kalau sudah dipetik,dalam kulkas hanya bisa bertahan 3-4hari selanjutnya layu dan membusuk. Yeaaayyy,masih ada beberapa ikat mint di sela-sela tumpukan sayur. Kondisinya juga masih segar,batangnya besar-besar dan ada sedikit sisa akar. Meski ada beberapa ikat,aku nyoba nahan diri buat ambil satu ikat saja. Hahahahaha,klo nurutin pengen sih maunya aku borong semua. Tapi nggak lah,buat percobaan cukup satu ikat saja dulu. Toh satu ikatnya gedeeeeee,ada banyak batang mint. Seikatnya sebetulnya murah,hanya Rp3500an. Tapi kadang pemakain daun mint nggak banyak,paling hanya beberapa helai. Sisanya kadang layu dan kebuang. Boros jadinya kan? 
Selesai belanja sampai di rumah sebenarnya sudah malam,tapi aku sempetin misahin ikatan mint itu jadi 4 ikat. Batang mint itu aku pilah-pilah dari yang batangnya besar kuat dan ada sedikit akar,sampai yang batangnya kecil. Setiap ikatan aku taruh di toples yang berisi air. Idealnya sih satu batang untuk setiap toples,tapi karena kefefets bangets nggak ada banyak toples dan ditambah nguantuuuk plus males juga---glek!--ya jadinya dalam satu toples ada sekitar 10-15batang.
Hari pertama, daun mulai mengering. Di toples yang isinya batang yang besar, daun yang rontok nggak sebegitu banyak dibanding toples yang isinya batang-batang kecil. Hari kedua,batang-batang yang kecil mulai mengering bagian atasnya,tapi busuk bagian bawah yang kerendem air. Hari ketiga,menyedihkan...hiksss,yg batang kecil rata-rata busuk. Yang batang besar bagian pucuknya mengering :'( Hari keempat kelima...stagnan,tapi air di toples tetep aku ganti tiap hari. Hari keenam ketujuh...yiipppeee,daun masih rontok mengering tapi sudah keliatan tumbuh daun-daun mungil,akar juga mulai keliatan keluar
Besoknya aku coba buat tanam langsung di tanah batang mint yang sudah keluar akarnya. Setelah itu pot yang berisi mint tadi aku taruh di teras supaya nggak terkena sinar matahari langsung. Setiap hari disiram sedikit dengan air cucian beras
Daaaaaannnn...ternyata memang nggak sulit menanam mint dari stek batang setelah beberapa minggu dari beli seikat mint.....traraarara,jadi berpot-pot mint di teras rumah sekarang

4 komentar:

  1. makasih infonya...!!! jadi pingen coba...!!!

    BalasHapus
  2. kunjungi juga blog saya http://aikorpar18.blogspot.com/

    BalasHapus
  3. Kalo keadaanya sudah busuk masih bisa diselamatkan gak ya kira2 terus perawatanya gimana yar daun mint yg udh busuk bisa kembali hidup

    BalasHapus
  4. Top 3: best-selling Oculus Quest 2 VR game of the decade
    In the titanium earrings for sensitive ears meantime, let's grade 23 titanium look at titanium water bottle some great games with 2014 ford focus titanium hatchback virtual reality. The game is titanium lug nuts available on the Oculus Quest 2,

    BalasHapus